Malam Seribu Lilin untuk Temanggung

Dihelat FRAIN NTT, Hadirkan Tokoh Agama

KUPANG, Timex-Aksi Front Rakyat Anti Imperialis dan Neolibaeral (FRAIN) NTT belum juga usai. Setelah melakukan demonstrasi menolak kehadiran Presiden RI ke Kota Kupang sejak pekan lalu, mereka kembali melakukan aksi seribu lilin di depan Mapolda NTT.
Aksi itu digelar pada Kamis (10/02) pukul 20.00 tepatnya di jalan Soeharto, depan Sekretariat PMKRI cabang Kupang. Turut dalam aksi seribu lilin tersebut, PMKRI, PMII, IMM, PERMATA, SEMA FKIP UKAW, FMN, PRDNTT, LMND, SRMI NTT, SEMA UNWIRA, FKPPMR, FORMADDANTT, IMAN, KMPA, AMA, IMMM, SKR dan MPM UNWIRA yang tergabung dalam FRAIN NTT, para tokoh lintas agama serta simpatisan FRAIN NTT.

Aksi seribu lilin mengecam aksi Temanggung serta kinerja SBY, Kamis malam kemarin berlangsung cukup resmi. FRAIN juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta sebelum menyalakan lampu. Romo Leonardius Mali Pr dalam menyampaikan pesan kepada FRAIN NTT yang menggelar aksi seribu lilin itu mengatakan negara Indonesia saat ini sementara berada dalam krisis ketenteraman. Selama beberapa tahun belakangan ini, kata Romo Leonardus Mali Pr, isu yang berbau SARA sudah terjadi beberapa kali dan itu dilakukan oleh kelompok yang sepertinya tidak tersentuh oleh hukum.

“Beberapa kejadian terakhir, terdapat beberapa kejadian dimana tempat ibadah dihancurkan juga dibakar. Ada begitu banyak soal yang terjadi saat ini yang harus segera diselesaikan,”kata Romo Leonardus Mali Pr.

Semua warga yang ada saat ini, jelas Romo Leonardus, berada dalam negara yang gagal karena tidak bisa memberikan jaminan keamanan kepada masyarakatnya. Para pelaku kejahatan itu harus ditindak secara tegas oleh negara namun di saat-saat seperti ini justru negara sama sekali tidak berperan aktif sehingga tidak heran jika muncul kritikan bahwa negara gagal.

“Negara ini telah melewati beberapa fase sejarah yang seharusnya dimengerti dengan baik oleh para pemimpin negara sejauh mana kekuatan bangsa ini yang bisa menjaga agar negara ini tetap aman. Ada tiga pilar penting dalam pembangunan demokrasi yakni negara ini sendiri, aturan serta rakyat,”tegas Romo Leonardus Mali sembari mengatakan di masa-masa sekarang negara ini kelihatan sangat rapuh.

Beberapa tahun lalu, kata Romo Leonardus Mali Pr, saat terjadi kejadian-kejadian anarkis yang berbau SARA, negara ini hampir hancur. Namun karena solidaritas serta kekuatan yang luar biasa dari rakyat, maka negara bisa berjalan kembali dengan baik. Dia juga menghimbau semua orang muda untuk tetap waspada menghadapi suasana yang terjadi saat ini. “Kaum muda harus tetap waspada karena jika tidak maka negara ini akan hancur.

Hal itu disebabkan oleh adanya ketidakberdayaan masyarakat Indonesia,”tegas Romo Leonardus Mali Pr. Dijelaskan, pemerintahan saat ini tidak kuat karena semua pimpinan tidak dilahirkan dari kekuatan politik yang kuat dan partai-parti juga banyak diisi oleh banyak sekali kepentingan politik yang tidak jelas.

Sementara perwakilan dari organisasi-organisasi yang tergabung dalam FRAIN NTT dalam membacakan tanggapannya terkait berbagai kasus yang terjadi akhir-kahir ini mengatakan negara ini sudah semakin hancur oleh karena banyak program yang tidak menyentuh warga. “Selama ini SBY dinilai telah melakukan banyak kesalahan.

Penolakan yang kami lakukan karena sang presiden, oleh kebijakannya yang berhaluan ekonomi neoliberal telah membuat bangsa Indonesia semakin terpuruk dalam kemiskinan dan penderitaan,”beber perwakilan organisasi itu. Mereka juga mengatakan, ketidak berpihakkan bangsa ini dibawah kepemimpinan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sudah membawa dampak yang sangat menyakitkan bagi semua warga Indonesia.

“Kenaikan biaya pendidikan, keterpurukan di sektor migas, pertanian, perburuhan, ketahanan dan keamanan termasuk hukum membuat warga menjadi korban serta tameng untuk kepentingan para penguasa. Oleh karena itu, beber FRAIN NTT, mereka melayangkan beberapa tuntutan penting seperti pencabutan undang-undang berbau neoliberal di Indonesia, sekaligus menghentikan penutupan pabrik di seluruh Indonesia dan juga memberantas korupsi yang terjadi.

Usai mebacakan tuntutan-tuntutannya, para mahasiswa melanjutkan malam seribu lilin Kamis malam kemarin dengan pembakaran lampu di jalan raya. Beberapa poster yang juga diusung FRAIN NTT dalam aksi malam seribu lilin itu adalah ‘SBY Gagal Menciptakan Kerukunan Beragama’, Membangun Keteladanan Pers’, NTT Belum Butuh Tambang’, ‘Untuk Indonesia Damai Serta 1001 Harapan untuk Kebebasan Beribadah’. (mg-10)

 

~ oleh renceng koe pada Februari 12, 2011.

Satu Tanggapan to “Malam Seribu Lilin untuk Temanggung”

  1. saya apresiasi dan bangga dgn teman2 FRAIN NTT semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi seluruh kawa2 dari NTT dimanapun berada, saya dan rekan2 di surabya juga selalu brkmpul dalam berbagai aliansi pro NTT terus memantau segala isu dan kebijakan yang sedang terjadi disekitar, thanx FRAIN NTT goog job, tetap axis, doa terbaik dari saya, god blez u,

Tinggalkan komentar